Washiat Imam al-Ghazali dalam
Kitab Ayyuha al-Walad
Oleh: Dr. Ahmad Rivauzi, MA
Al-Ghazali menulis dalam Kitab Ayyuha al-Walad sebuah
riwayat tentang Hatim al-Asham salah seorang sahabat al-Syaqiq al-Balkhi. Suatu
hari al-Syaqiq bertanya kepada Hatim tentang faedah ilmu yang ia peroleh. Hatim
menjawab tentang faedah yang dapat membawa kepada keselamatan hidup. [1]
Pertama, aku lihat makhluk dan setiap orang
memiliki sesuatu yang dicintai. Sebagian yang dicintai itu ternyata menyebabkan
pemiliknya sakit dan membawa kepada kematian dan masuk kubur. Semua yang
dicintai itu membiarkannya masuk kubur sendirian dan tidak ada yang menemaninya
satupun. Oleh karena itu aku mencintai amal shaleh yang akan menemaniku.
Kedua, aku lihat orang-orang berlomba-lomba
menuritu hawa nafsu. Aku renungkan firman Allah QS An-Nazi’at, 79: 40-41,
Akupun cepat-cepat menundukkan hawa nafsuku
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى , فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
Dan
adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri
dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya). QS An-Nazi’at, 79: 40-41
Ketiga, aku lihat manusia berusaha mengumpulkan harta duniawi kemudian menahannya
erat-erat supaya tidak lepas. Mereka juga mengharapkan segala sesuatu yang
dimiliki oleh manusia lainnya. Aku renungkan firman Allah QS an-Nahl, 15: 96
مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ وَمَا عِندَ اللّهِ بَاقٍ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ
صَبَرُواْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di
sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada
orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan. (QS an-Nahl, 15: 96)
Aku serahkan duniaku untuk tujuan ibadahku kepada
Allah, membantu fakir miskin dll
Keempat, aku lihat manusia menduga kemuliaan terletak pada kemasyhuran, banyaknya
harta, dll dan membanggakan diri dengan semua itu. Aku pilih takwa karena
firman Allah QS. Al-Hujurat, 49: 13
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا
خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS. Al-Hujurat,
49: 13)
Kelima,aku lihat sebagian orang mencela dan
menggunjing sebagian yang lain. Sepengetahuanku itu disebabkan karena iri dan
dengki karena harta, ilmu, dan kedudukan. Maka aku jauhkan sifat hasud dan aku
redha kepada ketentuan Allah. QS. Al-Zukhruf, 43: 32
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ
نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا
بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضاً سُخْرِيّاً
وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami
telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan
Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa
derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan
rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.( QS. Al-Zukhruf, 43: 32)
Keenam, aku lihat sebagian orang memusuhi yang
lainnya. Pada hal Allah berfirman QS. Fathir, 35: 6
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوّاً إِنَّمَا يَدْعُو
حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka
anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak
golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. QS. Fathir, 35: 6
Ketujuh, aku lihat setiap orang berusaha tekun mencari
penghidupan dunia, sehingga tidak mempedulikan halal dan haram. Allah berfirman
QS Hud, 11:6. Sehingga aku putuskan harapanku kepada selain Allah.
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ
مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi
melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam
binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang
nyata (Lauh Mahfuzh (QS Hud, 11:6)
Kedelapan, aku lihat manusia banyak bergantung kepada dunia, harta, pangkat,
pekerjaan, dan kepada sesama makhluk. Aku bertawakkal kepada Allah karena Dia
yang bisa menjaminku. Firman Allah QS. Al-Thalaq, 65: 3
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ
شَيْءٍ قَدْراً
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang
dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.( QS. Al-Thalaq, 65: 3)
Syaqiq berkomentar, “semua kitab suci Allah bermuara kepada delapan faedah itu.
Siapa yang mengamalkanya itu berarti telah mengamalkan semua kitab suci Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar